Sabtu, 15 Maret 2008

Selamat Datang Di Tradisi Minang



Minang Master of Indonesia

"Dimana Bumi dipijak, disitu langit dijunjung".



pepatah itu menandakan bahwa dimanapun orang minang berada dia akan selalu berpijaktentang adat istiadat setempat dan mencoba untuk berbaur dengan tradisi yang ditempatinya.

orang minang dikenal dengan orang yang suka merantau. Dirantau ia akan berusaha atau bekerja keras untuk mengubah nasib (mengadu nasib), entah itu dimulai dengan cara berdagang atau membuka usaha atau buka warung makan. dan sebelum dia berhasil atau sukses dia tidak akan pulang.

orang minang adalah orang yang pandai dan cerdik. dalam arti bahwa dia pandai untuk berbaur dengan masyarakat setempat dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakat setempat.dengan kepandaiannya itu juga ia gunakan untuk mencari induk semang dimana dia bekerja atau tinggal. sehingga orang minang mudah diterima dirantau atau dimana saja dia berada. selain itu orang minang dirantau juga membuat sebuah perkumpulan atau organisasi minang dengan tujuan menambah saudara dan supaya saling kenal mengenal satu sama lain. dengan kepandaiannya dan kecerdikannya orang minang sangat disegani dan dihormati dimanapun ia berada dan bahkan ada juga masyarakat setempat yang mengangkat dia sebagai seorang pemimpin, karena selain pandai dan cerdik, orang minang juga taat beribadah dan ada pepatah mengatakan "adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah", artinya adat bersandikan agama, agama bersandikan atau berpedoman kepada kitab suci al-qur'an.

kalau dilihat dari sejarahnya orang minang merupakan master of indonesia, dalam arti bahwa pelopor berdirinya bangsa Indonesia ini salah satunya adalah Muhammad Hatta wakil presiden I indonesia, Tan Malaka, Chairil anwar, beliau adalah seorang pujangga besar dan namanya sampai sekarang masih dikenang. dan lain-lain. masih banyak lagi yang lain yang belum disebutkan disini. Beliau merupakan pahlawan-pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa indonesia, walaupun demikian beliau tidak pernah lupa dengan agama, adat dan al-quran.

sebagai generasi muda minang kita boleh merantau jauh, atau melalang buana ke ujung dunia sekalipun, akan tetapi yang harus ditekan kan disini yaitu jangan lupa dengan agama, adat dan al-quran atau disebut juga dengan istilah kacang lupa pada kulitnya. dan hal inilah yang mulai dilupakan atau ditinggalkan oleh generasi muda sekarang ini.

pepatah itu menandakan bahwa dimanapun orang minang berada dia akan selalu berpijaktentang adat istiadat setempat dan mencoba untuk berbaur dengan tradisi yang ditempatinya.

orang minang dikenal dengan orang yang suka merantau. Dirantau ia akan berusaha atau bekerja keras untuk mengubah nasib (mengadu nasib), entah itu dimulai dengan cara berdagang atau membuka usaha atau buka warung makan. dan sebelum dia berhasil atau sukses dia tidak akan pulang.

orang minang adalah orang yang pandai dan cerdik. dalam arti bahwa dia pandai untuk berbaur dengan masyarakat setempat dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakat setempat.dengan kepandaiannya itu juga ia gunakan untuk mencari induk semang dimana dia bekerja atau tinggal. sehingga orang minang mudah diterima dirantau atau dimana saja dia berada. selain itu orang minang dirantau juga membuat sebuah perkumpulan atau organisasi minang dengan tujuan menambah saudara dan supaya saling kenal mengenal satu sama lain. dengan kepandaiannya dan kecerdikannya orang minang sangat disegani dan dihormati dimanapun ia berada dan bahkan ada juga masyarakat setempat yang mengangkat dia sebagai seorang pemimpin, karena selain pandai dan cerdik, orang minang juga taat beribadah dan ada pepatah mengatakan "adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah", artinya adat bersandikan agama, agama bersandikan atau berpedoman kepada kitab suci al-qur'an.

kalau dilihat dari sejarahnya orang minang merupakan master of indonesia, dalam arti bahwa pelopor berdirinya bangsa Indonesia ini salah satunya adalah Muhammad Hatta wakil presiden I indonesia, Tan Malaka, Chairil anwar, beliau adalah seorang pujangga besar dan namanya sampai sekarang masih dikenang. dan lain-lain. masih banyak lagi yang lain yang belum disebutkan disini. Beliau merupakan pahlawan-pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa indonesia, walaupun demikian beliau tidak pernah lupa dengan agama, adat dan al-quran.

sebagai generasi muda minang kita boleh merantau jauh, atau melalang buana ke ujung dunia sekalipun, akan tetapi yang harus ditekan kan disini yaitu jangan lupa dengan agama, adat dan al-quran atau disebut juga dengan istilah kacang lupa pada kulitnya. dan hal inilah yang mulai dilupakan atau ditinggalkan oleh generasi muda sekarang ini.

trims
febrinaldi pitayo
tradisiminang.blogs.com

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda